Cara menghindari sifat riya – Pernahkah Anda melakukan sebuah amalan, lalu memamerkan kepada orang lain dengan maksud untuk mendapatkan pujian? Berhati-hatilah, kemungkinan hati Anda telah terjangkit penyakit riya.
Sifat riya akan menghapus pahala, tidak disukai oleh Allah SWT dan celaka di akhirat. Bahkan Nabi Muhammad SAW menggolongkan riya ke dalam syirik kecil. Sebagaimana sabda beliau:
”Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan menimpamu ialah syirik kecil. Nabi Muhammad saw ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu, maka beliau menjawab yaitu riya.” (HR.Ahmad)
Menghindari sifat riya memang bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab pada dasarnya sifat manusia itu senang dipuji. Hanya orang-orang tertentu berhati ikhlas yang bisa menghindari sifat riya. Nah, berikut ini beberapa cara menghindari sifat riya yang dapat kita semua praktekkan.
1. Luruskan niat
Ingatlah bahwa segala perbuatan kita bergantung pada niat. Apabila niat kita baik lillahi ta’ala, maka insyaAllah akan dicatat sebagai pahala. Sebaliknya jika terbesit rasa ingin dipuji oleh manusia, maka perbuatan kita tidak memperoleh apapun. Bahkan bernilai dosa. Maka dari itu, sebelum melakukan sesuatu pastikan untuk memperbaiki niat dalam hati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan”. (H.R.Bukhari Muslim)
2. Memperbanyak bersyukur
Bersyukur dapat menjadi salah satu cara menghindari sifat riya. Dengan memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT, kita tidak akan terlalu mengharapkan pujian dari orang lain. Percayalah pujian dari manusia tidak akan berlangsung selamanya. Lebih syukuri apa yang ada dan niatkan segala sesuatu hanya untuk Allah SWT.
3. Mengendalikan hati
Berusahalah mengendalikan hati agar tidak terbuai dengan pujian manusia. Tentunya, pujian memang memotiviasi diri menjadi lebih baik. Namun, terkadang pujian juga menjadi racun hingga membuat kita jadi riya.
4. Sembunyikan amal kebaikan seperti menyembunyikan aib
Cara selanjutnya untuk menghindari riya yaitu dengan menyembunyikan ibadah dan amal-amal kebaikan. Yang paling penting, berusahalah ikhlas. Sedangkan ibadah yang bersifat pribadi, seperti beramal ke masjid, bersedekah, solat tahajjud sebaiknya tak perlu dipamerkan. Dengan demikian kita pun bisa terhindar dari pujian manusia dan jauh dari sifat riya.
5. Terus-menerus mengingat Allah Ta’ala
Telah dijelaskan dalam Al Quran, bahwasahnya syaitan tidak akan pernah lelah menggoda manusia menuju jalan yang sesat. Sebab itu, manusia harus sering meminta perlindungan kepada Allah, salah satunya lewat berdizikir. Sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. An Nisaa’:142).
6. Belajar ikhlas
Ikhlas merupakan tiangnya sebuah amal shalih agar dapat diterima oleh Allah. Seseorang yang beramal dengan niat ikhlas dan tidak berharap pujian dari orang lain maka insyaAllah amalnya diterima oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim)
7. Mengingat kematian
Jika memang sulit untuk menghindari riya, cobalah memperbanyak mengingat kematian, baik di hati maupun lisan. Perlu diketahui, pujian manusia tidak berarti apapun dan tidak mendatangkan pahala. Oleh sebab itu, untuk apa mengejar pujian manusia? Pujian berlebihan justru bisa menjerumuskan manusia ke lubang neraka. || 9 cara menghindari sifat riya
8. Menggiatkan ibadah
Salah satu ciri orang yang suka riya’ biasanya terlihat dari ibadanya yang tidak rutin. Misalnya, kadang solat dan kadang tidak solat. Tentu saja, kebiasaan ini membuat seseorang semakin jauh dari Allah SWT dan hatinya semakin kosong.
Lain halnya dengan orang-orang yang khusyu dalam beribadah. Mereka sering membaca doa, membaca Al-Quran, bersolawat dan shalat rutin. Sehingga, hatinya pun menjadi tenang dan tidak mudah tergoda dengan pujian manusia.
9. Membaca buku-buku Islam
Orang tidak berilmu biasanya mudah terjerumus ke jalan yang sesat. Mudah ikut-ikutan dan tidak memiliki prinsip hidup. Oleh karena itu, agar tidak terjerumus dalam keburukan maka perbanyaklah menggali ilmu pengetahuan.
Khususnya ilmu agama. Karena agama menjadi perkara penting yang akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat. Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Dengan memperbanyak membaca buku-buku islam, kita bisa memperoleh pengetahuan tentang bahayanya sifat riya’. Dan perihal pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT untuk orang-orang yang ikhlas. Dengan demikian, kita bisa semakin termotivasi untuk berbuat ikhlas.
Demikianlah beberapa cara menghindari sifat riya yang bisa kita lakukan. Kesimpulannya, kita harus belajar ikhlas agar terhindar dari sifat riya’. Serta tak lupa memohon pertolongan dari Allah SWT secara terus-menerus. Semoga bermanfaat!
Tertarik dengan produk alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan kunjungi website kami www.penerbitjabal.com. Kemudian, Anda dapat langsung menghubungi tim admin melalui salah satu kontak yang tercantum di website. || 9 cara menghindari sifat riya
Penerbit Jabal adalah perusahaan penerbit alquran dan buku-buku islam untuk keperluan sekolah, pengajian, wakaf ataupun keperluan yang lainnya. Serahkan kepada Penerbit Jabal sebagai spesialis menerbitkan al quran & buku islam berkualitas harga terjangkau relatif murah.
Baca Juga :