Al Quran Custom, Mengapa Allah Tidak Mengabulkan Doa Hamba-Nya Langsung?
Mengapa Allah tidak segera mengabulkan doa hamba-Nya? Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan dalam menghadapi kehidupannya.
Baca Juga Artikel : Satu Doa Lima Masalah Teratasi
Kita membutuhkan dokter untuk mengobati, guru untuk mengajari, dan tentu saja, pertolongan dari Allah yang Maha Segalanya. Pertolongan tersebut akan datang jika manusia bersedia memohon kepada-Nya, yaitu melalui doa.
Allah menegaskan dalam firman-Nya:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Ghafir: 60)
Allah bisa saja menjawab doa manusia dengan “ya” dan memberikan apa yang diminta jika dianggap layak. Namun, Allah juga bisa menjawab “tidak” dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagai hamba, kita seharusnya pasrah dan menyerahkan urusan kita kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang baik dan buruk bagi kita.
Seperti yang tertulis dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 216:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Jangan pernah putus asa hanya karena doa belum dikabulkan atau ditunda oleh Allah. Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa Allah menjamin pengabulan doa sesuai pilihan dan waktu yang diinginkan-Nya, bukan sesuai keinginan kita.
Manusia harus terus berdoa dan mengulanginya hingga Allah menjawab dengan pilihan dan waktu terbaik menurut-Nya. Penundaan pengabulan doa bisa jadi lebih baik daripada pengabulan yang segera. Ada hikmah dalam penundaan tersebut, yaitu agar kita semakin bersungguh-sungguh dan semakin dekat kepada Allah.
Dalam berdoa, kita juga harus bersabar sambil menyucikan diri melalui ibadah. Seperti yang dijelaskan oleh Syekh Abdullah Asu-Syarqawi Al-Khalwati, mungkin doa kita tertunda karena sifat buruk yang hanya bisa dihilangkan dengan mujahadah dan riyadah yang panjang.
Allah lebih tahu keadaan kita. Jika doa segera dikabulkan, mungkin kita akan kembali melakukan dosa yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Oleh karena itu, Allah menunda pengabulan doa agar kita benar-benar bersih dari dosa dan sifat buruk.
Perumpamaan alam ini bisa diibaratkan dengan tanah penuh tumbuhan berduri. Ada kalanya durinya besar dan banyak, sehingga sulit dilalui dan kadang melukai. Namun, ada juga duri yang kecil, sedikit, dan mudah dihilangkan. Begitu pula sifat-sifat jiwa. Ada yang sangat buruk dan banyak sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengubahnya, dan ada yang tidak terlalu banyak dan mudah dihilangkan.
Tujuan utama manusia adalah menghilangkan sifat buruk jiwa. Meskipun memakan waktu lama dan berakhir di ujung usia, penderitaan dan perjuangan selama masa itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan tujuan utama tersebut. Tetaplah bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada doa yang sia-sia, karena berdoa itu berpahala.
Demikian penjelasan mengenai mengapa Allah tidak langsung mengabulkan doa hamba-Nya. Semoga penjelasan ini membantu memahami hikmah di balik doa yang belum dikabulkan. Wallahu a’lam.
Hanya bisa kamu dapatkan di percetakanalquran.com, bisa tambah nama atau logo pada cover Al-Quran yang dapat disesuaikan dengan permintaan pemesanan. Cantumkan nama kamu, orang tersayang, instansi atau pun organisasi tanpa minimal pemesanan. // Artikel Mengapa Allah Tidak Mengabulkan Doa Hamba-Nya Langsung
Kontak & Alamat Kami:
No. WhatsApp Admin : 087777 500 661
Alamat : Jalan Desa Cipadung no.47 cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat Artikel Lainnya :