Oleh
Admin Setiawan
Jika ada tamu yang akan tiba kerumah kita maka biasanya secara umum ada tiga perilaku tuan rumah, apa saja perilaku tuan rumah :
Sikap Pertama : Tuan Rumah Yang Segan kedatangan tamu,
- Sikap dikala mendengar kabar tamu akan datang : merasa terganggu dan segan mendapatkan tamu tersebut, bahkan merasa terganggu dengan rencana kedatangan tamu tersebut, di hatinya berharap semoga tamu tersebut tidak jadi datang.
- Sikap Ketika tamu tiba : maka tuan rumah ogah-ogahan mendapatkan tamu, dalam hatinya tidak nyaman adanya tamu tersebut tentuna berimbas kepada raut wajah dan senyumannya sangat jarang bahkan masam di depan tamunya. Tidak ada sambutan istimewa yang di berikan bahkan tidak ada jamuan sama sekali. Di hatinya ingin sekali tamu tersebut segera pergi meninggalakan rumahnya, terasa usang sekali adanya tamu di rumahnya.
- Sikap dikala tamu tersebut pamit meninggalkan hatinya bangga dan merasa lepas dari beban.
Sikap Kedua : Tuan Rumah Yang hirau taacuh atau netral kedatangan tamu,
- Sikap dikala mendengar kabar tamu akan datang : biasa saja, hirau taacuh bebek, dan di dalam hatinya berkata tamu tersebut mau tiba boleh tidak datangpun tidak apa-apa. Hatinya tidak merasa terganggu dengan datangnya tamu tapi juga tidak ingin juga, biasa saja. Cuek dan tidak peduali dengan gosip kedatangan tamu tersebut
- Sikap Ketika tamu tiba : Sambutannya biasa saja, ada hidangan hanya air putih, persiapan penerimaannya juga sekedarnya tidak istimewa. Hatinya netral dengan kedatangan tamu tersebut antara senang dan tidak. Ketika tamunya sebentar masih sanggup nyaman tetap dikala tamunya agak usang mulai ada perasaan kurang nyaman.
- Sikap dikala tamu tersebut pamit meninggalkan rumahnya juga biasa saja, agak senang alasannya yaitu sudah pergi dan tidak ada kesan khusus di hatinya.
Sikap Ketiga : Tuan Rumah Yang Bahagia kedatangan tamu,
- Sikap dikala mendengar kabar tamu akan datang : merasa senang hatinya mendengar kabar akan kedangan tamu tersebut, ingin cepat-cepat bertemu dengan tamu tersebut. Imbas dari perilaku tersebut mempersiapkan sungguh-sungguh kedatangan tamu teresebut,baik rumahnya maupun jamuan dipersiapkan dengan jamuan yang terbaik. Hari demi hari hatinya sangat berharap pertemuan dengan tamu segera terlaksana. Bahagia tidak sanggup di ungkapkan dengan kata-kata….
- Sikap Ketika tamu tiba : Perasaan senang dikala tamu datang, di depan pintu menunggu, tamu masih di jalan sudah di telepon sudah dimana? Sangat khawatir kalau tamunya tidak jadi datang. Ketika tamunya sudah tiba kebahagianya bertambah. Dengan wajah ceria dan penuh senyum di sambut tamunya. Merasa sebagai anugerah yang sangat besar dengan kedatangan tamunya, di hidangkan banyak sekali jamuan dan serius sekali melayanai dan menemani tamu di rumahnya. Seakan-akan seluruh waktu dan hartanya di curhakan biar tamunya senang. Waktupun terasa singkat alasannya yaitu begitu menikmati kebersamaan dengan tamunya.
- Sikap dikala tamu tersebut pamit meninggalkan hatinya sedih alasannya yaitu kebersamaan dengan tamunya akan segera berakhir. Begitu bekesan dan penuh kenangan kebersamaan selama tamu itu ada di rumahnya. Hatinya berharap tamunya berkenan tiba lagi.
Demikian juga dengan perilaku kita terhadap bulan Ramadhan, tergantung hati kita, kalau hati kita tidak merindukan kedatangan Ramadhan maka kita akan biasa-biasa saja menyambut bulan Ramadhan bahkan merasa enggan, tetapi kalau hati kita rindu maka tentunya akan senang dan menunggu-nunggu kedatangan bulan Ramadhan.
Jika kita ambil pesan tersirat dari perilaku tuan rumah kepada tamunya, maka perilaku ummat Islam jiga sanggup di bagi kedalam 3 bab :
- Enggan dan Terbebani dengan datangnya Ramadhan
- Bulan ramdhan yaitu beban bagi hidupnya, dengan ramadhan dirinya harus puasa dan tidak bebas lagi makan minum di siang hari
- Tidak menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, banyak ummat Islam dan sehat tetapi tidak menjalankan syaum Ramadhan apalagi ibadah-ibadah sunah Ramadhan
- Ingin cepat-cepat berlalu dari bulan Ramdhan dam senang kalau Ramadhan sudah pergi
- Bahkan merasa susah alasannya yaitu bulan Ramdhan
- Cuek dan biasa saja dengan datangnya Ramadhan
- Hatinya biasa saja dengan kedatangan bulan Ramadhan tidak merasa senang tapi juga tidak merasa terganggu
- Jikapun menjalankan Ibadah Syaum sekedarnya dan tanpa menambah dengan ibadah-ibadah lainya
- Bulan Ramadhan terasa sama saja dengan bulan lainya tidak ada yang Istimewa
- Jika ada gangguan dan tantangan di bulan pahala lebih cepat mengalah dan tidak tepat menjalankan puasa
- Ketika bulan Ramdhan pergi hatinya biasa saja hirau taacuh dan dingin….
- Rindu, Bahagia dan bersyukur dengan datangnya Ramadhan
- Hatinya Rindu dan senang dengan datangnya bulan Ramdhan, di buktikan dengan persiapan yang baik menyambut bulan Ramadhan. Persiapan berupa persiapan fisik maupun bhatin biar maksimal menyambut Ramadhan
- Selama Ramadhan begitu serius mengisi bulan Ramdhan dengan menyempurnakan Ibadah, baik yang wajib, sholat wajib dan sunah, sedekah, sholat malam, dan ibadah-ibadah lainnya..
- Hari-hari selama bulan Ramadhan dinikmatinya bahkan waktupun terasa begitu sebentar saking nikmatnya
- Ketika bulan Ramdhan pergi ada rasa sangat sedih di hatinya. Derai air matapun mengiringi kepergian bulan Ramdhan. Seakan-akan menginginkan Ramdhan sepanjang bulan.
Demikianlah golongan muslimin menyikapi bulan Ramdhan, semoga kita termasuk yang Rindu dan Bahagia dengan datangnya bulan Ramdhan. Bagaimana biar kita mendapatkan hati kita Rindu dan bahagai menjelang Ramadhan, berikut ini ada beberapa kiat nya
1. Berdoa biar di pertemukan dengan bulan Ramadhan
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
2. Bersyukur dengan datangnya bulan Ramdhan
3. Mencari Ilmu perihal keutamaan bulan Ramdhan dan mengetahui hikmah-hikmah amalan bulan Ramdhan
4. Bertekad mengakibatkan Ramadhan tahun ini sebagai Ramdhan terbaik dari Ramadhan-Ramdhan sebelumnya
5. Selalu camkan dalam hati kita, siapa tahu Ramdhan tahun ini yaitu Ramdhan terakhir kita
Semoga bermanfaat dan Allah sampaikan Umur kita mencicipi jamuan bulan Ramdhan dan Allah berikan kekuatan dalam mengisi bulan Ramdhan dengan Amal Sholeh terbaik dan tulus hanya untuk Allah…
Wallahualam