oleh Admin Setiawan
Seringkali kita mendengar pembicara, penceramah atau pendakwah memberikan bahan yang sama, tetapi di rasakan di hati kita berbeda. Ada yang sampainya hanya ke logika saja, kesannya yakni paham. Ada pembicaraan yang menyentuh dan menggugah hati, kesannya tekad untuk mengamalkan. Jika kita ingin pembicaraan kita hingga kepada pendengar ada beberapa tipsnya :
1. Hati Tidak Bisa Di Sentuh Dengan Hati
Hati hanya dapat disentuh oleh hati yang bersih, Rasulullah saw setiap perkataannya dan seluruh sikapnya lahir dari ketulusan, sehingga terpaut makna dan berbekas di hati para sahabat. Seperti sedang menyanyi maka berbicara juga harus penuh penghayatan. Jika kita sedang mengajak semangat maka hati kita juga harus membara penuh semangat sehingga menular semangatnya kepada hadirin. Bahkan rasa tersebut sudah terasa sebelum kita berbicara.
2. Amalkan Apa Yang Kita Bicarakan
Kekuatan dari berbicara yakni mengamalkan apa yang dibicarakan. Ada dua tipe pembicara yaitu pembicara yang having, hanya membicarakan apa yang di ketahui, menarik memang tetapi tidak samapai menyentuh kepada rasa hati, mengapa? alasannya yakni pembicaranya sendiri belum mencicipi hal yang dibicrakan. Merasakan apa yang akan di bicarakan yakni dengan melakukan terlebih dahulu. Misalnya membicarakan nikmatnya sholat di Masjidl Haram menghadap kabah langsung, hanya akan hingga ketingat rasa hati jikalau pembicaranya pernah melaksanan sholat di Masjidl Haram. Bahkan takutlah kita jikalau menjadi orang yang di ancam oleh Allah dalam al-Quran Surat As-shaff ayat 2-3 : Kemurkaan Allah : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kau menyampaikan sesuatu yang tidak kau kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kau menyampaikan apa-apa yang tidak kau kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)
3. Rendahkan Hati Kita di Hadapan Pendengar
Hati yang Sombong dan tinggi, mustahil dapat mencicipi apa yang menjadi perasaan penerima perihal tema pembicaraan yang di sampaikan. Sehingga perasaan tenggang rasa tersebut tidak samapai mengakibatkan pembicaraanya nrimo dan dari hati. Boleh jadi dihadapan Allah para pendengar, santri, jamaah lebih mulia di hadapan Allah. Kita hanya sedang di uji berbicara di hadapan mereka. Hati yang higienis dan rendah hati akan mengeluarkan untaian kata yang sejuk dan menyentuh hati.
4.Niat Berbicara Hanya Mencari Ridlo Allah
Kesalahan niat akan mengakibatkan “kering”nya rasa dalam pembicaraan kita. Oleh alasannya yakni itu lusursakan lah niat kita hanya mencari Ridlo Allah dalam berbicara. Jika Allah Ridlo kepada apa yang kita lakukan, kepada apa yang kita bicarakan maka Allah akan membimbing ekspresi kita dan menolong kita biar apa yang kita bicarakan hingga kepada rasa hati pendengar. jangan ingin kelihatan lebih di hadapan peserta, berbicara apa adanya, apa yang kita tahu makan kita sampaikan dan apa yang kita tidak tahu juga sampaikan dengan jujur memang kita tidak tahu. Tidak akan jatuh kemuliaan kita dengan berkata juujur.
Seringkali niat ingin di puji, ingin kelihatan cerdik mengakibatkan kita berlebihan dan over estimate, percaya diri yang berlebihan dalam berbicara dan Allah menutupkan hijab kepda rasa hati pendengar, kesannya yakni pembicaran kita “KERING”. Kondisi lainya yakni kita menjadi minder, under estimate dan merasa aib jikalau dikala berbicara kelihatan bodoh, kurang manis materinya dan sebagainya, ini juga penyakit hati alasannya yakni menuhankan bahan dan pujian. Tampi apa adanya dan niatkan alasannya yakni Allah insya Allah kita tidak akan aib dan gugup.
5. Berdoa Agar Allah Menuntun Hati dan Lisan Kita
Tidak ada kasus apapun akan terjadi kecuali Allah yang meWUJUDKAN, laa Maujud Ilallah. Bukakan Allah yang Maha Membolak Balikan hati manusia. Tidak ada hati yang lembut jikalau tidak di tolong Allah maka hidayah tidak akan sampai, sebaliknya Sekeras apapun hati pendengar jikalau Allah yang melembutkan maka lembutlah hati tersebut. Demikian Allah yang memilki nama yang indah Yaa Latiif. Berdoa kepada Allah bukti penyerahan diri, ketawakallan yang lingkaran hanya Allah lah daerah meminta, demikian juga dalam berbicara minta tolonglah kepada Allah,
Demikin 5 Kiat Berbicara Agar Bisa menyentuh Hati, Sebaiknya luruskan kembali apa yang akan kita cari dari pembicaraan kita. Jika mencari Ridlo Allah insya Allah akan gampang menyentuh hati tetapi jikalau ingin kelihatan pintar, di puji sebagai pembicara yang mahir maka itulah awal persoalan yang terjadi mengapa Pembicaraan kita tidak samapai ke RASA HATI pendengar,,,,Wallahu Alam
al quran wakaf bandung, alamat tubuh wakaf al quran, cara wakaf al quran, aktivitas wakaf al quran, Wakaf Al Quran, Toko Alquran bandung, Toko al Alquran Bandung, Grosir al Alquran Bandung, Percetakan al Alquran Bandung