Percetakanalquran.com, Biografi Zubair Bin Awwam – Zubair bin awwam adalah salah satu sahabat nabi yang masuk islam di masa-masa awal. Selain itu, Zubair pun merupakan perintis perjuangan di rumah arqam sejak usianya 15 tahun.
Lihat Juga : Biografi Umar Bin Abdul Aziz
Zubair merupakan keponakan dari ibunda Khadijah radhiallahu ‘anha, karena ayahnya adalah saudara laki-laki sang ummul mukminin. Adapun ibunya adalah bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Shafiyyah binti Abdul Muthalib.
Zubair bin Awwam termasuk as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu salah seorang dari 10 orang yang pertama masuk Islam. Tepatnya saat di Mekah pada usia 15 tahun melalui perantara Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu.
Selain menjadi generasi pertama yang masuk islam, beliau pun termasuk salah satu dari enam sahabat ahli syura dalam musyawarah pemilihan khalifah setelah Umar Radhiyallahu anhu.
Di masa-masa awal saat jumlah kaum muslimin masih sangat sedikit dan masih bermarkas di rumah arqam, terdengar berita bahwa rasulullah terbunuh. Zubair langsung menghunuskan pedang lalu berkeliling kota makkah laksana tiupan angin kencang padahal usianya masih muda.
Yang pertama kali di lakukakannya adalah mengecek kebenaran berita tersebut. Seandainya berita itu benar ia bertekad ingin menggunakan pedangnya untuk memenggal semua kepala orang-orang kafir quraisy. // Biografi Zubair Bin Awwam
Baca Juga : Biografi Hamzah Bin Abdul Muthalib
Zubair bin Awwam wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 36 H di usia 66 atau 67 tahun. Beliau dibunuh oleh Amr bin Jurmuz, saat terjadinya perang Jamal.
Zubair terbunuh ketika sedang melaksanakan solat selepas meninggalkan medan perang., yaitu perang jamal, puncak perselisihan para Sahabat. Perang Jamal disebabkan perselisahan para sahabat mengenai hukuman untuk pelaku pembunuhan Utsman bin Affan ra.
Sebab dalam perselisihan ini terdapat orang-orang yang mengadu domba. Saat terjadi perselisihan antara sahabat tersebut, Zubair dan juga Thalhah berada di sisi yang berseberangan dengan Sang Khalifah Ali bin Abu Thalib ra.
Lihat Rekomendasi : Percetakan Alquran
Ali berteriak mengingatkan Zubair, “Wahai Zubair, aku memanggilmu atas nama Allah. Tidakkah engkau ingat, suatu hari di mana engkau lalui bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saat itu kita berada di suatu tempat, Rasulullah bertanya kepadamu, ‘Wahai Zubair, apakah engkau mencintai Ali?’
Lalu dijawab, ‘Bagaimana bisa aku tidak mencintai anak dari pamanku (baik dari pihak ayah ataupun ibu) dan dia seagama denganku’.
Beliau melanjutkan sabdanya, ‘Demi Allah wahai Zubair, sungguh engkau akan memeranginya dan saat itu engkau berada di pihak yang keliru’.”
Zubair mengatakan, ‘Aku ingat sekarang, dan aku khilaf dari pesan beliau itu. Demi Allah, aku tidak akan memerangimu.”
Setelah pergi dari perang fitnah itu, akhirnya menjadi perjalanan akhir sosok Zubair bin Awwam.
Kabar wafatnya Zubair membawa duka mendalam bagi Ali bin Abi Thalib, ia mengatakan, “Nerakalah bagi pembunuh putra Shafiyyah ini.”
Saat pedang Zubair dibawakan ke hadapannya, Ali menciumi pedang tersebut sambil berurai air mata, lalu berucap “Demi Allah, pedang yang membuat pemilikinya mulia (dengan berjihad) dan dekat dengan Rasulullah (sebagai hawari).”
Sahabat Jabal, itulah kisah Az-Zubayr Bin Al ‘Awwam salah seorang sahabat Nabi yang mulia, dikenal dengan kisah keberanian dan kedermawanannya. Tentu saja, banyak pelajaran dan hikmah yang patut diteladani dari sosok Az-Zubair bin Al ‘Awwam. Semoga kita bisa menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik, terutama dalam membela kebenaran dan rajin bersedekah. // Biografi Zubair Bin Awwam
Baca Juga Artikel Lainnya :