a. Hak Rakyat.
Islam melindungi menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap individu, baik yang menyangkut kebutuhan immaterial maupun material dan hak yang menyangkut keselamatan dan kesehatan jasmani, harta benda maupun kehormatannya. Siapa saja yang memberi hak-hak hidupan seorang saja dinilai seolah-olah telah melaksanakan perbaikan hidup seluruh umat manusia, demikianlah makna dari QS.Al Maidah(5); 32. Bahkan Islam melarang untuk melaksanakan prasangka jelek QS. Al Hujurat(49); 12
“Oleh alasannya yaitu itu Kami memutuskan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan alasannya yaitu orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya yaitu menciptakan kerusakan dimuka bumi, Maka seolah-olah Dia telah membunuh insan seluruhnya. Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan Sesungguhnya telah tiba kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka setelah itu. Sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (QS. Al Maidah ; 32)
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), alasannya yaitu sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat ; 12)
Di antara hak-hak rakyat ialah:
1. Hak kemerdekaan pribadinya.
2. Hak kemerdekaan bertempat tinggal.
3. Hak kemerdekaan mempunyai harta benda.
4. Hak kemerdekaan berpikir dan berpendapat.
5. Hak kemerdekaan beragama.
6. Hak kemerdekaan belajar.
7. Hak hidup dan jaminan keamanan.
b. Kewajiban Rakyat.
Setelah rakyat menentukan dan mengambil sumpah khalifah, maka rakyat mempunyai kewajiban, di antaranya sebagai berikut:
1. Patuh dan taat kepada perintah khalifah, sepanjang khalifah tersebut berpegang teguh kepada hukum- aturan Allah Swt. dan Rasul-Nya, QS. An-Nisa(4): 59.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jikalau kau berlainan Pendapat wacana sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jikalau kau benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’ : 59)
2. Mencintai tanah air dan mempertahankannya dari bahaya dan gangguan musuh, dengan segala kekuatan dan potensi yang ada, QS. Al-Baqarah : 193.
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah : 193)
3. Memelihara persatuan dan kesatuan, QS. Ali ‘Imran : 103.
“Dan berpeganglah kau semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kau bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu dikala kau dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, kemudian menjadilah kau alasannya yaitu nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kau telah berada di tepi jurang neraka, kemudian Allah menyelamatkan kau dari padanya. Demikianlah Allah mengambarkan ayat-ayat-Nya kepadamu, semoga kau menerima petunjuk.” (QS. Ali ‘Imran : 103)