Al Quran Custom, Berapa Jumlah Sahabat Nabi Muhammad?
Jumlah sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebuah pertanyaan yang sulit dijawab dengan pasti. Ini karena para sahabat Nabi berasal dari berbagai daerah dan banyak di antara mereka yang hidup di tempat yang berbeda-beda.
Kenapa Tidak Ada Jumlah Pasti?
Tidak ada satu kitab pun yang mencatat semua nama sahabat Nabi yang sudah masuk Islam dan lahir dalam keadaan Islam. Sahabat Nabi terdiri dari banyak orang, dan mereka tersebar di berbagai tempat. Seiring waktu, tidak mungkin ada satu buku atau catatan yang dapat mencatat semuanya.
Sebagaimana kata Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika ia ketinggalan dari perang Tabuk,
وَالْمُسْلِمُونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرٌ وَلَا يَجْمَعُهُمْ كِتَابٌ حَافِظٌ
“Kaum muslimin yang hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu amat banyak, tidak ada satu pun kitab yang bisa mengumpulkan nama-nama mereka.” (HR. Bukhari, no. 4418 dan Muslim, no. 2769)
Walaupun kita tidak bisa mengetahui jumlah pasti sahabat Nabi Muhammad, penting untuk menghargai mereka semua. Mereka adalah orang-orang yang mendukung dan menyebarkan ajaran Islam dengan sepenuh hati.
Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam kitab sahihnya (3:1333) berkata,
وَمَنْ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ رَآهُ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَهُوَ مِنْ أَصْحَابِهِ
“Siapa saja yang bersahabat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau melihat beliau dari kaum muslimin, maka ia termasuk sahabat.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata bahwa perkataan Imam Al-Bukhari adalah pendapat Imam Ahmad dan kebanyakan ulama hadits.
Perkataan Imam Bukhari “dari kaum muslimin”,
berarti setiap yang bersama beliau atau melihatnya dari orang kafir tidak termasuk sahabat. Adapun yang masuk Islam setelah beliau meninggal dunia juga tidak termasuk sahabat sebagaimana pendapat mu’tamad.
Demikian disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari, 4:7.
Al-Hafizh Al-‘Iraqi rahimahulalh ketika mendefinisikan sahabat, beliau mengatakan,
الصَّحَابِيُّ مَنْ لَقِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْلِماً ثُمَّ مَاتَ عَلَى الإِسْلاَمِ ؛ لِيَخْرُجَ مَنِ ارْتَدَّ وَمَاتَ كَافِراً
“Sahabat Nabi adalah siapa saja yang berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan Islam dan mati dalam keadaan Islam. Dari definisi berarti tidak termasuk sahabat Nabi, mereka yang murtad atau mati dalam keadaan kafir.”
Sedangkan yang melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadan kafir kemudian masuk Islam setelah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, maka tidak termasuk dalam istilah sahabat Nabi. Demikian menurut pendapat yang masyhur, contoh dalam hal ini adalah utusan Qaishar. Inilah yang disebutkan dalam Syarh At-Tabshirah wa At-Tadzkirah, hlm. 205.
وقال ابن حجر رحمه الله – عند كلامه في تعريف الصحابي – : ” أما الجن فالراجح دخولهم ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم بعث إليهم قطعا , وهم مكلفون , فيهم العصاة والطائعون , فمن عرف اسمه منهم لا ينبغي التردد في ذكره في الصحابة ” انتهى من ” فتح الباري ” ( 7 / 4 ) .
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan bahwa sesuai dengan definisi sahabat, jin juga termasuk dalam sahabat menurut pendapat yang terkuat. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga diutus kepada mereka. Para jin juga termasuk mukallaf (yang dibebani syariat). Di antara jin ada yang ahli maksiat, ada yang ahli taat. Siapa saja yang masuk dalam definisi sahabat, maka ia termasuk sahabat. Lihat Fath Al-Bari, 4:7.
Referensi :
Artikel Lainnya : Satu Doa Lima Masalah Teratasi
Hanya bisa kamu dapatkan di percetakanalquran.com, bisa tambah nama atau logo pada cover Al-Quran yang dapat disesuaikan dengan permintaan pemesanan.
Cantumkan nama kamu, orang tersayang, instansi atau pun organisasi tanpa minimal pemesanan.
Kontak & Alamat Kami:
No. WhatsApp Admin : 087777 500 661
Alamat : Jalan Desa Cipadung no.47 cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat Artikel Lainnya :