Percetakan Alquran, Nama-Nama Bulan Hijriyah Dalam Kalender Islam – Kalender Hijriyah merupakan sistem penanggalan dalam Islam yang terdiri dari dua belas bulan dalam setahun, dengan jumlah hari sekitar 354 atau 355 hari. Kalender ini dimulai sejak peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Di dalam sistem kalender Hijriyah, hari atau tanggal dimulai setelah matahari terbenam.
Perlu diketahui, dalam kalender Hijriyah, durasi bulan dapat berupa 29 atau 30 hari tergantung pada penampakan hilal. Perhitungan kalender ini berdasarkan siklus Bulan yang berlawanan dengan Matahari.
Baca Juga Artikel : Pahala Shalat Sunnah
Berikut adalah daftar nama-nama bulan Islam menurut kalender Hijriyah:
Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan salah satu dari empat bulan yang dihormati. Bulan ini sering dikaitkan dengan peristiwa Asyura, di mana umat Islam umumnya berpuasa pada tanggal kesepuluh Muharram.
Muharram berasal dari kata yang berarti “diharamkan”, mengisyaratkan penghormatan dan larangan melakukan hal-hal yang buruk.
Safar adalah bulan kedua, dengan nama yang berarti ‘kosong’ atau ‘nihil’, merujuk pada masa pra-Islam ketika orang-orang meninggalkan rumah untuk berperang.
Safar juga merujuk pada penyakit dalam tradisi jahiliyah yang berpendapat bahwa Safar berarti penyakit yang bersarang di dalam perut, akibat dari adanya sejenis ulat besar yang sangat berbahaya. Pendapat lain menyatakan Safar adalah sejenis angin berhawa panas yang menyerang perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit. Selanjutnya, ada anggapan untuk tidak boleh menggelar kegiatan penting di bulan Safar, seperti pernikahan, khitan, dan lainnya.
Mengutip dari buku berjudul “12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun” yang ditulis oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, di masa lalu orang-orang Arab Jahiliyah menggunakan bulan Safar untuk meramal. Sebagaimana diungkapkan oleh Imam Malik ra, bahwa penduduk Jahiliyah meramalkan nasib dengan Safar dan mengatakan bahwa itSulah bulan yang diramalkan. Namun, Nabi Muhammad SAW kemudian menafikan hal itu.
Selain itu, mereka pun melarang orang-orang untuk melakukan perjalanan pada bulan Safar. Mereka beranggapan, perjalanan pada bulan Safar berarti menjemput kesialan dan dinilai berbahaya.
Namun, ketika Islam datang, segala pemikiran yang keliru tersebut dibantah oleh Rasulullah SAW. Disebutkan, bahwa menganggap sial bulan Safar termasuk salah satu jenis tathayyur (menganggap kesialan karena sesuatu) yang terlarang. Perbuatan tersebut dilarang oleh Allah, karena termasuk kebiasaan Jahiliyah
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Sahabat Abu Hurairah, “Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Shafar” (HR. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220, Abu Dawud 3911, Ahmad (II/327)).
Rabi’ul Awwal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah, terkenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Peringatan Maulid Nabi sering dirayakan pada bulan ini. Bulan ini juga dianggap sebagai musim semi pertama dalam tradisi Arab, sering kali dihubungkan dengan kemenangan dalam perang.
Rabi’ul Akhir, bulan keempat, memiliki arti ‘Musim Semi Kedua’. Pada bulan ini, orang-orang Arab kuno mulai menggembalakan ternak mereka.
Jumadil Awwal adalah bulan kelima dalam kalender Hijriyah. Nama bulan ini bermakna ‘beku’, menandakan kedatangan musim dingin pertama.
Jumadil Akhir, bulan keenam, juga berhubungan dengan musim dingin dan memperkuat pengertian ‘membekukan’ air yang mengalir.
Rajab adalah bulan yang dihormati karena berasal dari kata yang berarti ‘menghormati’. Rajab adalah bulan ketujuh dan merupakan salah satu dari empat bulan yang dihormati dalam Islam. Pada zaman Jahiliyah, peperangan dianggap tabu selama bulan ini.
Sya’ban adalah bulan kedelapan. Bulan ini dianggap sebagai waktu di mana amal kebaikan ditingkatkan. Malam Nisfu Sya’ban dianggap memiliki berkah tersendiri. Sya’ban juga dikenal sebagai waktu untuk mencari sumber air dalam persiapan untuk musim kemarau, memberikan arti ‘pembagian’ dalam tradisi Arab.
Ramadan adalah bulan kesembilan di mana umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Nama Ramadhan berasal dari kata ar-Ramda yang berarti ‘panas’, mengingatkan akan kehangatan yang dialami selama bulan ini yang jatuh pada musim panas.
Syawal adalah bulan kesepuluh, yang artinya ‘membawa’. Bulan ini dikenal karena melahirkan banyak unta, yang sering dihubungkan dengan perayaan Idul Fitri yang dimulai pada hari pertama bulan ini.
Zulkaidah adalah bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah, salah satu dari empat bulan yang dihormati dan melarang peperangan. Bulan ini diartikan sebagai ‘pemilik duduk’, menandakan masa istirahat setelah musim panas.
Zulhijah adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriyah, yang merupakan bulan suci di mana ibadah haji dilaksanakan di Mekkah. Sepuluh hari pertama Zulhijah dianggap sebagai hari terbaik dalam tahun, mencakup hari raya Idul Adha.
Kalender Hijriyah memainkan peran penting dalam menentukan waktu pelaksanaan ibadah dan perayaan Islam, mengingatkan umat Islam akan pentingnya memanfaatkan setiap bulan untuk meningkatkan keimanan dan amal saleh.
Demikianlah beberapa penjelasan singkat terkait nama bulan Islam dalam kalender Hijriyah. Semoga informasi ini bermanfaat.
Hanya bisa kamu dapatkan di percetakanalquran.com, bisa tambah nama atau logo pada cover Al-Quran yang dapat disesuaikan dengan permintaan pemesanan. Cantumkan nama kamu, orang tersayang, instansi atau pun organisasi tanpa minimal pemesanan.
Kontak & Alamat Kami:
No. WhatsApp Admin : 087777 500 661
Alamat : Jalan Desa Cipadung no.47 cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat Artikel Lainnya :