Percetakan alquran – 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya; Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita menghadiri majelis ilmu dengan adab sesuai dengan syariat Islam. Tentu saja, adab menunjukkan kepribadian dari seorang muslim. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana beradab dalam setiap aktivitas, termasuk majelis.
Berikut ini adalah beberapa adab dalam majelis yang perlu diketahui;
Memberi salam merupakan tanda kesantunan seorang muslim, sama halnya dengan mendoakan para hadirin di majelis ilmu lainnya.
Abu Hurairah ra telah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda; “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia. Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dalam sebuah majelis, tentu akan terdapat banyak orang di dalamnya. Maka dari itu, tidak seharusnya kita saling berbisik-bisik hanya dengan satu orang saja. Tentunya, hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain. Sehingga kurang pantas jika dilakukan.
Ibnu Mas`ud ra menuturkan, Rasulullah bersabda; “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga. Sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (Muttafaq’alaih)
Jika Anda baru saja tiba di majelis, maka hendaknya janganlah duduk di kursi yang telah ditempati oleh orang lain. Duduklah di kursi yang kosong, sehingga tidak akan mengganggu orang lain. || 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya
Jabir bin Samurah telah menuturkan: “Adalah kami, apabila kami datang kepada Nabi SAW maka masing-masing kami duduk di tempat yang masih tersedia di majelis.” (HR. Abu Daud)
Nabi SAW telah bersabda, “Seseorang tidak boleh memindahkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia menggantikannya. Akan tetapi berlapanglah dan perluaslah.” (Muttafaq’alaih)
Majelis ilmu merupakan tempat mencari ilmu, sepatutnya kita tidak banyak berbicara apalagi tertawa. Bahkan Rasul sendiri pernah memperingatkan, bahwa tertawa yang berlebihan dapat menyebabkan matinya hati. Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Hurairah ra :
(( وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
“Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR At-Tirmidzi no. 2305)
Syaikh Al-Albani berkata; “Hasan.” (Shahih Sunan At-Tirmidzi)
Seorang yang memiliki adab, tentunya tidak akan mengambil posisi di tengah majelis apalagi jika datang terlambat. Tidak boleh seseorang duduk di antara orang lain tanpa izin orang di sekitarnya. || 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya
Rasulullah SAW bersabda; “Tidak halal bagi seseorang memisah di antara dua orang kecuali seizin keduanya.” (HR. Ahmad)
Dalam sebuah majelis ilmu, sering kali kita lihat orang yang keluar untuk urusan sementara seperti buang air atau lainnya kemudian kembali lagi. Jika begitu, maka tidak diperbolehkan untuk menempati kursi milik orang tersebut. || 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya
Nabi SAW bersabda; “Apabila seorang di antara kamu bangkit (keluar) dari tempat duduknya, kemudian kembali, maka ia lebih berhak menempatinya.” (HR.Muslim)
Berkumpulnya banyak orang dalam sebuah majelis harusnya menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai. Terutama pada guru atau ustadz yang memberikan ilmu, hendaknya kita menghormati dengan mendengarkan pemaparan yang diberikan.
ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه
Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama. (Riwayat Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’)
Ketika sedang berada di sebuah majelis, perhatikanlah apa yang dibicarakan dan didiskusikan di dalamnya. Selain menghargai pemberi ilmu, hal ini juga akan menguatkan ingatan kita tentang ilmu yang disampaikan. || 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Dari Abu Hurairah, beliau berkata; “Ketika Rasulullah berada di majelis menasihati kaum, datanglah seorang A’rabi dan bertanya; ”Kapan hari kiamat?” (Tetapi) beliau terus saja berbicara sampai selesai. Lalu (Rasulullah) bertanya; “Mana tampakkan kepadaku yang bertanya tentang hari kiamat?” Dia menjawab; ”Saya, wahai Rasulullah.” Lalu beliau berkata; “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah hari kiamat”. Dia bertanya lagi, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Beliau menjawab, “Jika satu perkara diberikan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat”. (Riwayat Bukhari)
Sering kali dalam sebuah majelis diberikan sesi pertanyaan, namun justru banyak yang malu untuk bertanya. Padahal dengan bertanya justru akan membuka wawasan lebih luas. Rasul bersabda;
أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
“Seandainya mereka bertanya! Sesungguhnya obatnya kebodohan adalah bertanya.” (Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi dan dishahihkan Syeikh Salim Al Hilali dalam Tanqihul Ifadah Al Muntaqa Min Miftah Daris Sa’adah, hal. 174)
Guru yang memberikan ilmu dalam sebuah majelis tentu orang yang beradab, maka sepatutnya mencontoh semua akhlaknya yang baik. Abu Bakar Al Muthaawi’i berkata;“Saya menghadiri majelis Abu Abdillah – beliau sedang mengimla’ musnad kepada anak-anaknya- duabelas tahun. Dan saya tidak menulis, akan tetapi saya hanya melihat kepada adab dan akhlaknya”.
Itulah beberapa adab dalam majelis yang perlu dicontoh. Menuntut ilmu tidak hanya sekedar mendapatkan ilmu. Ingatlah bahwa adab jauh lebih penting dipelajari terlebih dahulu. || 10 Adab Dalam Majelis dan Dalilnya
Tertarik untuk memesanan alquran custom di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.percetakanalquran.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.
HP/WA: 085315129995/ 087777500661
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com
Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung Jawa Barat, Indonesia
Rekomendasi Untuk Anda :