Hari Jumat adalah hari raya ummat Islam. Hari jumat memiliki beberapa keistimewaan dibanding dengan hari-hari lainnya. Hari Jumat sudah terkenal dengan sebutan Sayyidul Ayyam, atau hari paling utama dibanding hari-hari lainnya.
Apa alasannya? Lalu mengapa harus Hari Jumat?
Dari Abu Hurairah Nabi Saw. Nabi bersabda. “Sebaik-baik hari itu tatkala mata hari terbit ialah hari Jumat, hari dimana Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hari terbaik diantara hari lainnya
Selanjutnya, dalam hadits Abu Lubabah Al-Badri yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, disebutkan lima peristiwa sebagai bukti keistimewaan dan keutamaan hari Jumat. Rasulullah Saw. bersabda:
“Raja-nya hari adalah hari Jumat, dan ia adalah sebaik-baik hari di sisi Allah, bahkan lebih baik di sisi Allah dari Idul Fitri dan Adha.
Dan di hari jumat itu ada lima kejadian penting:
(1) Allah menciptakan Nabi Adam pada hari jumat, (2) Allah menurunkan Nabi Adam ke bumi pada hari jum’at, (3) Pada hari jumat nabi Adam wafat, (4) Pada hari jumat tidaklah seseorang memohon kepada Allah sesuatu melainkan pasti dikabulkan, selama ia tidak meminta hal-hal yang haram, (5) Pada hari jumatlah terjadi hari Kiamat. Tidak ada malaikat yang dekat dengan Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan, melainkan seluruhnya mencintai hari Jumat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Hari Jumat Menghapuskan Dosa dalam Sepekan
Barangsiapa rajin beribadah maka akan diampuni dosanya selama sepekan di hari Jumat. Hal ini disampaikan oleh Nabi Saw dalam sabdanya, “Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara waktu itu jika menjauhi dosa-dosa besar.”
Abu Hurairah mengabarkan, Nabi Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumat, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah hingga selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jumat itu hingga Jumat berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.” (HR. Muslim).
Doa Sangat Mustajab Apabila Dikumandangkan pada Hari Jumat
Doa yang dipanjatkan pada hari Jumat berpeluang besar dikabulkan oleh Allah. Sebab, Rasulullah Saw. bersabda tentang hal ini:
“Sesungguhnya pada hari Jumat itu ada satu saat, tidak ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
Dalam riwayat Imam Ahmad diterangkan bahwa waktu tersebut ialah setelah shalat ashar. Sementara dalam riwayat Muslim dan Abu Daud, waktu mustajab tersebut adalah antara Imam (khatib) duduk di mimbar (untuk khutbah) sampai selesai Shalat Jumat.
Sedangkan, Abu Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda tentang saat mustajabnya doa di hari Jumat:
“Yaitu antara Imam (khatib) duduk—di atas mimbar sampai selesai shalat. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Namun Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari mengutip perkataan Ibnu Abdil Barr menggabungkan kedua hadits tersebut. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”.
Kewajiban untuk Melaksanakan Shalat Jumat
Di hari istimewa ini, ada ibadah khusus yang hanya dikerjakan pada hari Jumat, yakni shalat Jumat.
“Shalat jumat itu wajib atas tiap orang muslim berjamaah kecuali empat orang: Hamba sahaya, atau wanita, atau anak-anak (yang belum baligh) atau orang sakit.” (HR. Abu Dawud dan Alhakim).
Meninggal pada Hari Jumat Dijauhkan dari Fitnah Kubur
Di antara keutamaan dan keistimewaan hari Jumat adalah orang yang meninggal pada malam atau hari Jumat berpeluang besar memperoleh husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik) dan dijauhkan dari fitnah kubur.
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah (pertanyaan) kubur.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Humaid, Abu Ya’la, dan Al-Baihaqi).
Shalat Subuh pada Hari Jumat Merupakan Shalat Paling Afdhal
Shalat Subuh berjamaah pada hari Jumat merupakan shalat paling afdhal yang dilakukan seorang hamba dalam sepekan. Ibnu Umar mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda;
“Shalat paling afdhal di sisi Allah adalah Shalat Subuh pada hari Jumat secara berjamaah”. (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).
Dan di antara kekhususan Shalat Subuh pada hari Jumat adalah disunnahkan membaca surat As-Sajdah pada rakaat pertama dan Surat Al-Insan pada rakaat kedua.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, “Bahwa Nabi Saw. biasa membaca pada shalat subuh di hari Jumat Alif Lam Mim Tanzil [Surat As-Sajdah] dan hal Ata Alal Insani hinum minad Dahr [Al-Insan]”. (HR. Bukhari, No. 851 dan Muslim, No. 880).
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar, hikmah disunnahkannya membaca dua surat ini pada Jumat subuh, karena kandungan dua surat ini penjelasan tentang penciptaan Adam dan keadaan huru-hara hari kiamat, karena Adam diciptakan pada hari Jumat dan kiamat akan terjadi pada hari Jumat.
jumat berkah, jumat baik, jumat, hari jumat, al quran, quran perkata, quran perkata tajwid, quran terjemah, jabal, penerbit, penerbit buku, buku islam.