Bagaimana Ibnu Abbas Bisa Sukses Menjadi Mufassir Al-Qur’an?
Salahsatu sahabat yang mendirikan madrasah tafsir di Mekkah adalah Ibnu Abbas.
Kesuksesan beliau dalam mengelola madrasah membuahkan hasil yang memuaskan. Banyak tabiin yang muncul dari hasil didikan Ibn Abbas, selain juga berbagai produk penafsiran Ibn Abbas juga.
Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al Bukhari (w. 256 H) dalam Shahih Bukhari menulis satu bab yang berjudul:
“Bab Qaulin Nabi Shallallahu alaihi wasallam Allahumma Allimhul Kitab.”
Bab tersebut menjelaskan tentang Ibnu Abbas. Dari Ibnu Abbas berkata, pada suatu ketika Rasul SAW memelukku kemudian berdoa,
“Ya Allah, ajarkanlah dia kitab (Al Qur’an)”
Imam Ibnu Hajar Alaskolani (w. 852 H) dalam kitab fathul baari menerangkan bahwa hadis di atas tentang Ibnu Abbas yang masih kanak-kanak namun sudah tamyiz. Dan berdasarkan hadis di atas, bahwasanya boleh memeluk anak kecil atas dasar kasih sayang.
Mengapa Nabi Muhammad SAW mendoakan sahabat Abdullah bin Abbas?
Pada suatu ketika Rasulullah SAW bermalam di rumah Ummul Mu’minin Maimunah (istrinya) dan Ibnu Abbas ikut bermalam di rumah bibinya tersebut.
Alasan Ibnu Abbas ingin bermalam bersama Nabi Muhammad SAW karena ia ingin belajar tata cara shalat secara langsung dari Rasulullah SAW. Maka tatkala Raslullah masuk ke kamar mandi, Ibnu Abbas menyediakan air wudunya. Lalu Nabi SAW bertanya
“Siapa yang menyediakan air ini?”
Mu’minin pun memberi kabar pada Rasulullah SAW bahwanya itu adalah ibnu Abbas. Lantas Nabi Muhammad SAW mendoakan Abdullah bin Abbas.
Dalam riwayat yang lain Nabi Muhammad SAW mendoakan Ibnu Abbas dengan lafadz
“Allahumma ‘allimhu al-hikmah”.
Hal tersebut bukti bahwa Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali mendoakan Ibnu Abbas.
Riwayat lain yang sejenis adalah ketika Nabi Muhammad SAW mendoakan sambal mengusap kepala Ibnu Abbas dan kasih sayang
“Allahumma faqihhu fiddin wa allimhu at-ta’wil”
Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kata al-kitab yaitu Al-Qur’an dan al-hikmah yaitu sunnah nabi.
Sebagian ulama menambahkan, yang dimaksud al-hikmah yaitu pemahaman pada Al-Qur’an dan sunnah, fasih dalam berbicara, ma’rifat dan rasa takut kepada Allah SWT kecerdasan akal, dan petunjuk untuk membedakan antara ilham ilahi dan bisikan setan.
Kepintaran Ibnu Abbas ini memang telah diakui para sahabat nabi. Lebih dari itu, beliau ketika masih remaja sering diajak oleh Umar bin Khathab untuk menghadiri majelis terdapat sahabat-sahabat besar, bahkan Ibnu Abbas dipersilahkan memberikan pendapat dalam majelis tersebut.
Kecerdasan serta jalan hidup yang diperoleh Ibnu Abbas tak lain karena ketaatannya dan pengabdiannya yang begitu besar pada Nabi Muhammad Saw.
Penutup Kisah Ini
Ada ibrah yang bisa diambil dari hadis nabi di atas, di antaranya:
Pertama, sunnah untuk mengasihi dan menyayangi anak-anak, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW, salah satu caranya dengan mengusap dan memeluk kepala Abdullah bin Abbas yang masih kanak-kanak.
Kedua, sunnah untuk mendoakan kebaikan pada anak-anak agar mereka bermanfaat Allah Swt.
Ketiga, Ibnu Abbas sangat semangat belajar ilmu agama. Ketika usia masih kanak-kanak. Tanamkan dan tumbuhkan semangat belajar ilmu Islam sedari dini.
Wallahu a’lam.
Baca Juga: Alamat Penerbit Alquran di Bandung