Percetakanalquran.com, Biografi Khalid Bin Walid – Pada saat Nabi Muhammad SAW diutus di Mekkah untuk menjadi nabi yang terakhir, Ia tak serta merta mendapat sambutan baik dari masyarakat Quraisy. Bani Makhzum menjadi salah satu penentang yang paling keras dan muncul nama-nama pembangkang Rasulullah, seperti Abu Jahal, Walid Bin Mughirah dan Khalid bin Walid.
Khalid bin Walid merupakan orang yang sangat menguasai medan peperangan jika perang berlangsung. Sebelumnya, Khalid menjadi musuh Rasulullah pada Perang Uhud dan Hudaibiyyah. Sebelum Khalid masuk Islam, saudaranya yang bernama Walid masuk Islam terlebih dahulu. Kemudian Walid lah yang mengajak Khalid masuk Islam dan Syahadat di depan Nabi.
Baca Juga : Biografi Fatimah Az-zahra
Saat masuk Islam, ia dikenal dengan julukan Pedang Allah Yang Terhunus karena kecerdikannya dalam berperang. Khalid masuk Islam pada bulan Safar tahun delapan Hijriyah. Berikut profil dan biografi Khalid bin Walid secara singkat dan kisah perjuangannya dalam menegakkan agama Islam.
Khalid bin Walid adalah anggota suku Banu Makhzum, khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Ayahnya bernama Walid bin al-Mughirah yang memiliki jabatan sebagai kepala suku Bani Makhzum, suatu klan dari suku Quraisy yang menetap di Mekkah. Sedangkan ibu Khalid bernama Lubabah binti al-Harith.
Pada masa kanak-kanaknya, Khalid telah terlihat menonjol di antara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Hingga akhirnya, Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy.
Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam dan penganut-penganut Islam. Oleh sebab itu, mereka mengangkat senjata untuk menggempur orang-orang Islam.
Khalid sebagai pemuda Quraisy yang berani dan bersemangat, berdiri di garis paling depan dalam penggempuran terhadap islam. Bahkan, sejak kecil pemuda Khalid bertekad menjadi pahlawan Quraisy.
Kesempatan ini diperolehnya dalam pertentangan-pertentangan dengan orang-orang Islam. Untuk membuktikan bakat dan kemampuannya ini, dia harus menonjolkan dirinya dalam segala pertempuran.
Lihat Juga : Biografi Zubair Bin Awwam
Ketika Khalid bin Walid bertaubat dan memeluk agama Islam, Rasulullah sangat bersyukur, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad.
Dalam banyak kesempatan peperangan Islam, Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya jihadnya.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid diamanahkan untuk memperluas wilayah Islam dan membuat kalang kabut pasukan Romawi dan Persia.
Pada tahun 636, pasukan Arab yang dipimpin Khalid berhasil menguasai Suriah dan Palestina dalam Pertempuran Yarmuk, menandai dimulainya penyebaran Islam yang cepat di luar Arab.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Khalid diberhentikan tugasnya dari medan perang dan diberi tugas untuk menjadi duta besar. Hal ini dilakukan oleh Umar agar Khalid tidak terlalu didewakan oleh kaum Muslimin pada masa itu.
Lihat Rekomendasi : Percetakan Alquran
Perjalanan Khalid berakhir dengan munculnya surat pelengseran dirinya dari wilayah Qansarin sebagai komandan militer pada tahun 17 H. Khalid menderita sakit pada umur 58 tahun. Penyakitnya berlangsung cukup lama dan membuat kondisi kesehatannya memburuk dan terus membuatnya berbaring di atas tempat tidurnya.
Khalid meninggal karena penyakit pada tahun 21 H di Himsh, Syiria. Khalid meninggal pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Umar pun sangat berduka atas berpulangnya Walid.
Khalid hanya meningglkan seekor kuda, senjata dan budak yang dimilikinya serta kopiah yang di dalamnya terdapat beberapa helai rambut dari ubun-ubun Rasulullah.
Baca Juga Artikel Lainnya :