A. Lafal Bacaan Al-Qur’an Surat ash-Shaf Ayat 3 dan Artinya.
Kabura maqtan ‘inda laahi an taquuluu maa laa taf’aluun.
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kau menyampaikan apa-apa yang tidak kau kerjakan.” (QS. ash-Shaf : 3)
B. Memaknai Mufradat.
a. Kata كَبُرَ,berarti besar tetapi yang dimaksud yaitu amat keras, sebab sesuatu yang besar terdiri dari banyak hal/komponen. Kata ini dipakai di sini untuk melukiskan sesuatu yang sangat aneh, yakni mereka mengaku beriman, mereka sendiri yang meminta supaya dijelaskan perihal amalan yang paling disukai Allah Swt untuk mereka kerjakan, kemudian sesudah dijelaskan oleh-Nya mereka mengingkan kesepakatan dan enggan melaksanakannya.
b. Kata مَقْتًا ,adalah kebencian yang sangat keras. Dari sini ayat di atas menggabung dua hal yang keduanya sangat besar, sehingga apa yang diuiaikan di sini sungguh sangat mengundang marah Allah Swt. Ini ditambah lagi dengan kalimat inda Allah Swt/di sisi Allah Swt yang menunjukkan bahwa kemurkaan itu jatuh pribadi dari Allah Swt.
Menurut Tafsir al-Jalalain ayat di atas bermakna, (Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan berfungsi menjadi tamyiz (di sisi Allah bahwa kalian mengatakan) lafal an taquuluu menjadi fa’il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian kerjakan).
C. Isi Kandungan Al-Qur’an Surat Ash-Shaf Ayat 3.
Ayat ini menjelaskan orang-orang yang mengaku beriman akan tetapi mereka enggan melaksanakan perintah Allah Swt dan Rasulullah Saw untuk berbuat kebaikan di jalan Allah Swt.
Allah Swt. memperingatkan amatlah besar dosanya menyampaikan atau menyanggupi sesuatu, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya, baik dalam pandangan Allah Swt maupun dalam pandangan masyarakat. Ayat di atas sanggup dinilai sebagai kecaman yang ditujukan kepada mereka yang berjanji dalam hal ma’ruf tetapi ternyata enggan melakukannya.
Menepati kesepakatan merupakan perwujudan doktrin yang kuat, kecerdikan pekerti yang agung, perilaku yang berprikemanusiaan pada seseorang, mengakibatkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat. Sebaliknya perbuatan menyalahi kesepakatan merupakan perwujudan doktrin yang lemah, perangai yang buruk dan perilaku yang tidak berprikemanusiaan, akan timbul saling meragukan dan dendam kesumat di dalam masyarakat. Karena itulah agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi kesepakatan itu.
Dengan demikian, ayat di atas mengandung hukuman dari Allah Swt., serta kecaman terhadap orang beriman yang mengucapkan apa yang mereka tidak kerjakan. Ini menggambarkan sisi pokok dari kepribadian seorang muslim, yakni kebenaran dan istiqamah/konsistensi serta kelurusan sikap, dan bahwa batinnya harus sama dengan lahirnya. Ciri kepribadian muslim ini sangat ditekankan oleh Al-Qur`an.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal isi kandungan Al-Qur’an surat Ash-Shaf Ayat 3 perihal amar ma’ruf nahi munkar. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu percetakanalquran.com semoga bermanfaat. Aamiin.