Adapun definisi dari puasa berdasarkan Islam ialah menahan diri dari dua syahwat (yaitu perut dan kemaluan) serta dari segala yang memasuki tenggorokan menyerupai obat-obatan dan lain sebagainya yang dilakukan mulai dari terbit fajar kedua / shadiq hingga Waktu Buka Puasa yaitu terbenamnya matahari kembali. Disertai oleh niat yang ikhlas dengan tujuan untuk mendapat ridho dari Allah Swt.
Adapun ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan puasa Ramadhan sebagai berikut,
1. Ayat Al-Qur’an Tentang Kewajiban Puasa Ramadhan.
Yaa ayyuhaa ladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu shshiyaamu kamaa kutiba ‘alaa ladziina min qablikum la’allakum tattaquun.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa,” (QS. Al-Baqarah : 183)
2. Ayat Al-Qur’an Tentang Mengqadha Puasa dan Membayar Fidiyah (Orang yang Sakit dan Musafir)
Ayyaaman ma’duudaatin faman kaana minkum mariidhan aw ‘alaa safarin fa’iddatun min ayyaamin ukhara wa’alaa ladziina yuthiiquunahu fidyatun tha’aamu miskiinin faman tathawwa’a khayran fahuwa khayrun lahu wa-an tashuumuu khayrun lakum in kuntum ta’lamuun.
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kau ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu bila kau mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 184)
Syahru ramadaana ladzii unzila fiihi lqur-aanu hudan linnaasi wabayyinaatin mina lhudaa walfurqaani faman syahida minkumu sysyahra falyashumhu waman kaana mariidhan aw ‘alaa safarin fa’iddatun min ayyaamin ukhara yuriidu laahu bikumu lyusra walaa yuriidu bikumu l’usra walitukmiluu l’iddata walitukabbiruu laaha ‘alaa maa hadaakum wala’allakum tasykuruun.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Alquran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri kawasan tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki akomodasi bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur.” (QS. Al-Baqarah : 185)
3. Ayat Al-Qur’an Tentang Berhubungan Suami Isteri dan Berbuka di Bulan Ramadhan.
Uhilla lakum laylata shshiyaami rrafatsu ilaa nisaa-ikum hunna libaasun lakum wa-antum libaasun lahunna ‘alima laahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fataaba ‘alaykum wa’afaa ‘ankum fal-aana baasyiruuhunna wabtaghuu maa kataba laahu lakum wakuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumu lkhaythu l-abyadhu mina lkhaythi l-aswadi mina lfajri tsumma atimmuu shshiyaama ilaa layli walaa tubaasyiruuhunna wa-antum ‘aakifuuna fii lmasaajidi tilka huduudu laahi falaa taqrabuuhaa kadzaalika yubayyinu laahu aayaatihi linnaasi la’allahum yattaquun.
“Dihalalkan bagi kau pada malam hari bulan rahmat bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka ialah pakaian bagimu, dan kamupun ialah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui sebetulnya kau tidak sanggup menahan nafsumu, alasannya ialah itu Allah mengampuni kau dan memberi maaf kepadamu. Maka kini campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang) malam, (tetapi) janganlah kau campuri mereka itu, sedang kau beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kau mendekatinya. Demikianlah Allah menandakan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 187)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal ayat – ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Kunjungilah selalu percetakanalquran.com semoga bermanfaat. Aamiin.